Society 5.0, jargon yang sedang naik daun. Tak jarang terasa ambigu dengan istilah Revolusi Industri 4.0 (RI 4.0). Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Society 5.0, dan bagaimana implikasinya bagi kehidupan masyarakat?
Sebelumnya, ada baiknya kita mengenal ringkas tentang RI 4.0. RI 4.0 merupakan kategorisasi zaman atau trend sumber penunjang industri. RI 1.0 dimulai sejak ditemukannya mesin uap pada abad 18. Industri masal mulai bermunculan dengan mesin yang dikendalikan oleh tenaga uap, khususnya industri tekstil di Eropa. Perkembangan teknologi yang lebih baik mendorong lahirnya RI 2.0 dengan penemuan tenaga listrik. Zaman ini diramaikan dengan lahirnya industri otomotif pada tahun 1900an. Lahirnya otomatisasi, robot dan komputer kemudian mendorong RI 3.0. Disini, peran manusia makin kecil dan digantikan oleh mesin. Kini, kita tengah memasuki era RI 4.0 yang ditandai dengan teknologi penunjang berbasis IOT, cloud computing, big data, kecerdasan buatan, dan cyber-phycical devices.
Society 5.0, menekankan pada kategorisasi cara hidup manusia yang diawali dengan masyarakat berburu atau disebut Society 1.0. Mereka mencari hewan dan tanaman untuk dikonsumsi dan dieksploitasi demi mencukupi kebutuhan hidup. Kemajuan pemikiran dan peradaban membawa manusia memasuki Society 2.0 yang kental dengan kegiatan agraris. Mereka bercocok tanam dan beternak untuk memberdayakan alam dan memenuhi kebutuhannya. Seiring lahirnya RI 4.0, masyarakat beralih pada pemanfaatan teknologi dan membangun industri untuk menciptakan dan mengonsumsi barang untuk kesejahteraan hidup. Era yang disebut Society 3.0. Tak lama kemudian, lahirnya internet menjadikan manusia makin berpengetahuan sekaligus memanfaatkan segala informasi untuk meningkatkan kualitas hidup.