Surabaya – Pemkot Surabaya menerima bantuan alat pelindung diri (APD) dan dua bilik aseptik dari Universitas Surabaya (Ubaya). Bantuan tersebut diterima Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Di depan Rektor Ubaya Ir Benny Lianto MM BAT, Risma mengatakan jika bilik ini aman digunakan. Bahkan negara-negara maju lainnya sudah mulai banyak yang memakai bilik aseptik atau bilik sterilisasi.
“Karena kan virus senang di logam, kancing, sabuk, kaca mata. Kalau yang dicuci hanya ini (tangan) tidak ada gunanya. Semua negara pakai ini bilik, Jerman, Turki, Belanda bahkan Amerika mau buat,” kata Risma di depan Balai Kota Surabaya, Kamis (2/4/2020).
Risma menceritakan hingga kini dia terus menggunakan kaca mata. Sebab, area wajah yang paling sering disentuh oleh tangan adalah mata.
“Karena itu, saya pake kacamata. Untuk ngindari menyentuh mata. Karena kuman itu akan menempel ke mata kalau dipegang,” jelasnya.
Tak lupa Risma mengucapkan terima kasih kepada Ubaya karena telah memberika bantuan berupa APD dan bilik aseptik. Sementara bantuan APD itu nantinya akan diserahkan ke tenaga medis.
“Matur nuwun (terima kasih),” ucapnya.
Sementara Rektor Ubaya Benny mengaku aseptik ini relatif aman. “Bilik aseptik bilik relatif aman digunakan untuk mengeluarkan virus di badan dan sudah dicoba Bu Risma,” kata Rektor Ubaya Benny.
Dia menjelaskan aseptik itu buatan dosen dan mahasiswa teknik mesin dan manufaktur Ubaya. Dan untuk pemberian APD, pihaknya akan memberikan secara bertahap. “APD sangat banyak (yang diberikan) dan juga tahap pertama nanti ada susulan. Nanti akan diberikan lain,” pungkasnya.