Post Detail

Uncover the captivating story behind each post with our detailed insights, providing a deeper understanding and enriching your reading experience.

5 Mahasiswa Ubaya Lolos P2MW Berkat Parfum Ramah Lingkungan Dauroma

Surabaya – Bau menyengat sisa buah yang menumpuk di belakang kios jus mungkin terasa sepele bagi kebanyakan orang, namun bagi Nicole Olivia Tranggono, itu justru menjadi titik awal lahirnya sebuah gagasan besar.

Bersama 4 rekannya, Selena Hans, Christopher Kayne, Fransiskus Hendra Setiawan Roni dan Cloresita Margareta Hawins, mahasiswi Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya) itu kemudian melahirkan inovasi parfum ramah lingkungan bernama Dauroma. Dikatakan Nicole, nama Dauroma lahir dari dua kata, yaitu “daur ulang” dan “aroma”.

Filosofi sederhana tapi penuh makna, yakni sampah yang tak berguna bisa diubah menjadi sesuatu yang harum dan bernilai tinggi.  “Kami ingin memberikan bukti, bahwa solusi masalah lingkungan bisa lahir dari ide-ide sederhana, bahkan dari kulit buah yang biasanya dianggap tak berharga,” ujar Nicole, Kamis (18/9/2025).

Upaya mewujudkan ide ini, dimulai dengan mengumpulkan limbah buah dari UMKM jus sekitar kampus. Kulit apel, mangga hingga pisang dibawa ke laboratorium. “Awalnya, kami sempat ragu apakah kulit buah benar-benar bisa menghasilkan ekstrak yang wangi. Tapi setelah mencoba ekstraksi berulang-ulang, hasilnya mengejutkan,” kenang Christopher.

Butuh waktu 2 minggu penuh untuk menciptakan parfum. Dari penyaringan ekstrak, pengolahan komposisi hingga tahap pematangan aroma (maceration). Mereka harus berkutat dengan botol-botol kecil, mencatat takaran, bahkan mencium aroma berulang kali sebelum yakin hasilnya pas. “Ada momen ketika aroma yang keluar malah tidak enak sama sekali. Rasanya mau menyerah, tapi justru di situlah kami belajar paling banyak,” tambah Selena.

Dari berbagai uji coba, akhirnya lahir beberapa jenis aroma yang kemudian diberi nama yang khas. Aroma apel diberi nama Talya, mangga Ashbel, dan pisang Ertz. Nama-nama itu, mereka pilih bukan hanya untuk memberi identitas, tetapi juga agar setiap botol membawa cerita tersendiri.

“Kami ingin orang yang memakainya merasa punya hubungan emosional dengan aroma, seolah ada cerita di baliknya,” kata Cloresita.

Parfum ini telah diuji, dan aromanya mampu bertahan lebih dari 8 jam saat digunakan. Lebih penting lagi, Dauroma menjadi bukti bahwa inovasi bisa bersahabat dengan lingkungan. Didampingi dosen pembimbing, Adhika Putra Wicaksono, M.M, serta binaan Ubaya InnovAction Hub (UIH), karya ini akhirnya lolos Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW). Pencapaian yang membuat kelima mahasiswa itu semakin yakin melangkah.

“Harapan kami, suatu hari Dauroma tidak hanya harum di tubuh penggunanya, tapi juga harum di hati masyarakat, karena berhasil mengurangi limbah dan memberdayakan orang-orang di sekitarnya,” tutur Fransiskus.

Sumber: https://surabaya.tribunnews.com/surabaya-metro/1914820/5-mahasiswa-ubaya-lolos-p2mw-berkat-parfum-ramah-lingkungan-dauroma?page=all&s=paging_new

UIH atau Ubaya Innovaction Hub merupakan hub yang menghubungkan dan memfasilitasi seluruh kegiatan kewirausahaan dan inovasi di Universitas Surabaya. Dalam pelaksanaannya, UIH juga menjalin kemitraan dengan pemangku kepentingan eksternal.

Our Contact

Gedung Fakultas Teknobiologi Lantai 1
Ruang Co-Working Space BB.01.01
Jl. Raya Kalirungkut, Surabaya 60293

 2023 @ UIH Team