Universitas Surabaya (Ubaya) baru saja menerima penghargaan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkumham RI) sebagai perguruan tinggi dengan jumlah permohonan pencatatan ciptaan top 10 tertinggi di Indonesia tahun 2022.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Hukum dan HAM RI, Prof. Yasonna H. Laoly, S.H., M.Sc., Ph.D., kepada Rektor Ubaya, Dr. Ir. Benny Lianto, M.M.B.A.T.
Benny menuturkan, Ubaya berada di peringkat 6 nasional dan jadi satu-satunya perguruan tinggi swasta di Indonesia Timur yang masuk sepuluh besar.
“Penghargaan tersebut diberikan berdasarkan kontribusi Ubaya berperan aktif dalam memacu pertumbuhan kreativitas dan inovasi kekayaan intelektual dalam rangka pemulihan ekonomi nasional,” tutur Benny, Kamis (24/11).
Benny mengatakan, pencapaian ini merupakan wujud dari komitmen Ubaya yang terus mendorong tumbuhnya iklim inovasi di dalam kampus.
“Saya apresiasi dan bangga atas upaya dan produktivitas Ubaya dalam menghasilkan karya-karya inovasi untuk pengembangan dan hilirisasi ilmu pengetahuan yang berdampak bagi masyarakat,” ucapnya.
Melalui pencapaian ini, Benny berharap akan lebih banyak lagi civitas akademika Ubaya yang mencatatkan ciptaannya. “Karya dosen dan mahasiswa ini diharapkan dapat menjadi bagian penting dalam mendorong kemajuan bangsa di masa depan,” harapnya.
Sementara itu, Manajer Legal dan Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI), Direktorat Manajemen Inovasi Ubaya, Irta Windra Syahrial, S.H., M.S., menjelaskan, pada 2020-2022 sudah ada 2.960 permohonan hak cipta dari dosen maupun mahasiswa yang didaftarkan.
“Untuk tahun 2022 sendiri sudah ada 990. Jumlah ini menunjukkan kalau civitas akademika Ubaya semangat menghasilkan banyak karya intelektual,” jelasnya.
Menurutnya, karya yang paling banyak didaftarkan adalah karya tulis berupa buku dan modul. Selain itu, ada juga video, literatur, poster dan inovasi matching fund.
“Ubaya saat ini sudah mulai mengomersialkan karya-karya. Kami mencari industri untuk memperbanyak dan memproduksi karya tersebut, sehingga inventor bisa dapat royalti,” tukasnya.