TIMESINDONESIA, SURABAYA – Universitas Surabaya (Ubaya) pagi tadi, Selasa (10/11/2020) telah meluncurkan aplikasi pengiriman barang ‘Onthel’. Aplikasi Onthel adalah sebuah aplikasi pengiriman barang ramah lingkungan menggunakan armada sepeda yang diinisiasi oleh Mahasiswa Pecinta Alam Ubaya.
Rektor Ubaya, Benny Lianto mengatakan bahwa aplikasi Onthel sebagai sebuah gerakan movement jasa pengiriman barang yang lebih ramah lingkungngan, selama ini banyak jasa pengiriman barang mengunakan kendaraan bermotor.
“Kemudian misi kita adalah juga untuk membantu mahasiswa Ubaya yang di masa pandemi ini mengalami kesulitan ekonomi Jadi mereka bisa mendaftar menjadi cyclis Ontel sehingga mereka bisa punya penghasilan tambahan,” ujar Benny.
Onthel juga bisa menjadi entrepreneur bagi mahasiswa Ubaya sehingga mahasiswa bisa mandiri dan tidak lagi bergantung pada orang tua. Sementara ini kata Benny yang bisa menjadi Cyclis Onthel atau mitra adalah Mahasiswa Ubaya sementara semua orang bisa mendownload dan menggunakan jasa layanan kirim barang.
“Pengiriman hanya dalam kota, kita batasi sejauh 15 km maksimal. Jasa pengiriman yang ramah lingkungan, akan berkembang seperti jasa pengiriman lain tapi ini menggunakan sepedah,” tuturnya.
Di awal peluncuran Onthel hanya meluncurkan 10 sepeda, namun seiring berjalannya waktu armada tersebut akan bertambah dan bisa juga menggunakan sepeda pribadi.
“2 minggu awal kami gratis kan atau pembayaran dalam bentuk sampah plastik. Semua kita kaitkan gerakan ramah lingkungan,” jelas Benny.
Sementara itu, CEO Onthel yang juga ketua UKM Mapala Ubaya, Bryan Julio Themy mengatakan nantinya pengembangan aplikasi Onthel akan terus dibantu Tim dosen.
“Kita akan memberikan inovasi yang lebih keren, selain pengembangan aplikasi pengembangan khusus badannya juga seperti ditambahkan keranjang,” jelas Bryan.
Sementara ini Onthel hanya bisa menerima jasa mengirimkan barang tidak pemesanan makanan. Ukuran barangnya maksimal 60 cm dan beratnya 5 kg.
“Setelah setelah promo ini selesai tarifnya itu per 2 Km sebesar Rp 3 ribu. Itu lebih murah dari pada aplikasi pengantar barang lain, karena tenanganya, tenaga manusia,” tuturnya.
Sementara ini kata Bryan Ubaya tak mengambil keuntungan, 100 persen keuntungan adalah milik Cyclis atau mitra Onthel. Namun, seiiring berkembangnya Onthel maka, pihaknya akan berlahan mengambil keuntungan dari aplikasi tersebut.
Peluncuran aplikasi Onthel bersama Rektor Ubaya ditandai dengan pengantaran bibit tanaman dari kampus Ubaya Ngagel menuju rumah Yayasan Ubaya.